PENGERTIAN
Sarbanes Oxley Act
(SOX atau SOA) yaitu undang-undang disahkan sebagai tanggapan terhadap tinggi
profil Enron dan WorldCom sekandal keuangan untuk melindungi pemegang saham dan
masyarakat umum dari kesalahan akuntansi dari paktek-praktek curang dalam
perusahaan. Undang-undang tersebut diprakarsai oleh Senatur Paul Sarbanes dan
Representative Michael Oxley. Undang-undang ini dipandang sebagai reformasi
tersebsar di USA bagi pengukuran corporate governance sejak diterbitkannya
Securities Acts of 1933 and 1934.
Dengan
diberlakukannya undang-undang Sarbanes Oxley 2002 yang ditndatangani oleh
presiden George Walker Bush pada 30 Juli 2002 diharapkan dapat membawa dampak
positif bagi berbagai profesi, antara lain : akuntan public bersertifikat (CPA),
kantor akuntan public (KAP), perusahaan yang memperdagangkan sahamnya (list di
bursa US), peraturan (broker), penyaluran (dealer), pengacara yang ber praktik
untuk perusahaan public, investor perbankan serta para analisis keunagan.
Penerapan undang-undang tersebut dilatabelakangi oleh bangkrutnya sejumlah
korporasi di Amerika Serikat.
PENGATURAN
Pemerintah
melakukan regulasi dengan tujuan agar terjadi persaingan yang sehat diantara
pelaku usaha. Selain itu juga untuk menyelaraskan ketidak seimbangan kekuatan
diantara pelaku usaha, konsumen secara individu, dan masyarakat pada umumnya.
Masyarakat dalam arti individu meupun kelompok sangat membutuhkanasanya suatu
lembaga yang mengatur dan melindungi kepentingan mereka terutama terhadap
barang/jasa public. Tujuan dari adanya pengaturan tersebut yaitu berkaitan
dengan 5 (lima) hal sebagai berikut :
1.
Mengatur Persaingan (regulate Competition)
2.
Melindungi Konsumen (Protect Consumers)
3.
Mendorong Keadilan dan Keselamatan (Promote
Equity and Safety)
4.
Melindungi Lingkungan Alam (Protect Natural
Environment)
5.
Adanya etika untuk mencegah dan menegakkan hokum
terhadap tindakan ilegal (ethics to deter and provide for enforcement against misconduct).
LEGALISASI
Karena adanya desakan dari
masyarakat, Congress cepat untuk bertindak. Pada tanggal 30 Juli 2002, Presiden
Walker Bush mengesahkan suatu undang-undang yang bernama Sarbanes-Oxley Act of
2002. Undang-undang tersebut bermaksud untuk meningkatkan kepercayaan public Terhadap
pasar modal dan menetapkan kewajiban dan hukuman yang berat bagi perusahaan
publik dan para eksekutif, direksi, auditor, pengacara, dan analis saham yang
melanggar aturan yang telah ditetapkan.
Undang-undang
ini merupakan reformasi terbesar di USA bagi penilaian corporate governance.
Oleh karena itu merupakan suatu keharusan bagi para akuntan, auditor dan fraud
examiners untuk mempelajari undangundang ini, dan termasuk juga Statement on
Auditing Standards (SAS) No. 99, agar mengetahui pengaruhnya bagi organisasi
publik, swasta maupun jenis organisasi yang lain serta tanggung jawab apa saja
yang menjadi kewajibannya.
Berikut ini ringkasan isi pokok
dari Sarbanes-Oxley Act:
v Mensyaratkan
salah seorang anggota komite audit adalah orang yang ahli dalam bidang keuangan.
v Melarang
kantor akuntan publik dari tawaran jasa lainnya, seperti melakukan konsultasi, ketika
rnereka sedang melaksanakan audit pada perusahaan yang sama. Hal ini untuk menghindari
adanya benturan kepentingan (conflict of interest).
v Mensyaratkan
penasehat hukum perusahaan untuk mengungkap adanya penyimpangan kepada pejabat
senior dan kepada dewan komisaris, jika perlu; penasehat hukum tersebut
berhenti untuk bekerja sama dengan perusahaan jika manajer senior tersebut
mengabaikan laporan tersebut.
v Mensyaratkan
mutual fund professional untuk menyampaikan suaranya pada wakil pemegang saham,
sehingga memungkinkan para investor untuk mengetahui bagaimana saham mereka
berpengaruh terhadap keputusan.
v Memberikan
perlindungan kepada individu yang melaporkan adanya tindakan menyimpang kepada
pihak yang berwewenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar